ILMU 40 RUH MALAIKAT MAUT
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Bismillahirrahmanirrahim.
Dengan memohon izin kepada Allah SWT serta junjungan Nabi Besar Muhammad SAW, pada kesempatan pagi ini saya ingin melanjutkan postingan mengenai keilmuan ILMU 40 RUH MALAIKAT MAUT. Ilmu ini saya dapatkan bersamaan dengan keilmuan KHA QAF Makrifat, yang sebelumnya telah saya ijazahkan lengkap dengan aplikasinya.
Alhamdulillah, karena hari ini saya libur kerja, saya bisa membagikan keilmuan ini. Saya awali dengan pengalaman spiritual saya ketika untuk ketiga kalinya bertemu Malaikat Maut. Sebelumnya, saya pernah mengalami mati suri dua kali dan bertemu dengan sosok yang sama. Meski ada hikmah dan ilmu yang Allah karuniakan melalui peristiwa itu, saya tetap memohon agar tak mengalaminya lagi, karena rasa takutnya sungguh luar biasa.
Pengalaman Mati Suri dan Pertemuan dengan Malaikat Maut
Sore hari, sekitar pukul empat, saya baru selesai bekerja. Usai mandi, saya duduk dengan secangkir kopi dan sebatang rokok, membuka ponsel dan membaca banyak pesan dari kawan-kawan seputar keilmuan blog Kampung Mistis Bolodewo. Menjelang Magrib, saya hentikan aktivitas sejenak untuk shalat. Usai shalat, kembali banyak notifikasi masuk, dan saya sempat melayani beberapa pertanyaan dari rekan-rekan. Bagi saya, belajar ilmu gaib tak cukup hanya mengamalkan dan menerima ijazah, tapi juga perlu bimbingan langsung dari sumbernya.
Karena lelah, saya pun rebahan. Hanya sekitar dua menit, tubuh saya tiba-tiba tak bisa digerakkan sama sekali—dari ujung kaki hingga kepala. Mata pun tak bisa terbuka. Dalam kondisi itu, saya merasa sudah berada di suatu tempat yang tidak asing—tempat yang pernah saya lihat di pengalaman mati suri sebelumnya.
Saya sadar: saya sudah meninggal dunia.
Alhamdulillah, dalam keadaan itu saya tidak mengalami siksaan malaikat. Namun, saya harus menjalani proses debat ilmu ketuhanan dengan sosok yang mengaku sebagai Malaikat Maut. Malaikat itu menyuruh saya memanjat sebuah tiang bendera berwarna merah, yang memiliki 40 simpul tali.
Tanpa bisa menolak, saya memanjat tiang tersebut, membuka satu per satu simpulnya. Semakin ke atas, tubuh terasa semakin berat, keringat bercucuran, sakit menjalar ke seluruh tubuh. Setelah simpul terakhir saya lepas, tiba-tiba saya terpeleset dan jatuh. Saat jatuh, ubun-ubun saya terasa seperti dihantam batu.
Saya pun terbangun dari pengalaman itu.
Lalu saya bertanya pada sosok tersebut, “Mengapa setelah saya melepas semua simpul, justru saya merasa dihantam di ubun-ubun?”
Sosok itu menjawab:
> “Begitulah gambaran bagaimana aku menjalankan perintah Allah untuk mencabut nyawa setiap makhluk hidup. Ruh paling kuat terletak di ubun-ubun. Di sanalah pintu keluarnya 40 ruh manusia—dari ujung kaki, ruh akan ditarik ke ubun-ubun.”
Saya pun bertanya lagi, “Jika engkau benar Malaikat Maut, bisakah mencabut nyawaku dengan pelan-pelan agar tidak terlalu sakit?”
Jawabnya,
> “Tadi sudah aku cabut atas nama Allah dengan sangat lembut. Namun tetap saja ubun-ubun terasa sakit. Bagaimana dengan orang kafir?”
Kemudian saya bertanya mengenai kalimat yang ia baca ketika menarik simpul-simpul tersebut.
Ia menjawab:
> “Itulah ayat yang Allah berikan padaku untuk mematikan setiap yang bernyawa. Nafsu tergambar dalam warna merah. Empat puluh simpul itu melambangkan 40 ruh atau jiwa dalam tubuh manusia.”
Zikir & Ilmu Pengobatan
Sosok itu memerintahkan saya untuk terus membaca zikir tadi dan menyebut namanya ketika bertemu dengan 22 sosok lain dalam perjalanan itu. Perjalanan tersebut saya lalui sambil terus berzikir, dan saya temui benar adanya 22 sosok yang pernah saya ijazahkan dalam ilmu 22 Malaikat Penjaga dan Pengawas Manusia.
Saya ceritakan ini agar yang hendak mengamalkan ilmu ini tidak ragu atau berprasangka buruk. Tiga kali saya mengalami mati suri, dan kali ini bukan hanya bertemu Malaikat Maut, tapi juga mendapatkan keilmuan khusus darinya.
Saya tekuni ilmu ini karena saya yakin pada kebenarannya. Bagi siapa pun yang pernah mati suri, pasti memahami betapa nyata sosok malaikat yang datang mencabut nyawa. Tidak cukup hanya tahu dari cerita orang, tapi mengalami langsung.
SEBATIN ILMU (Aplikasi Pengobatan)
Temuilah orang yang sedang sakit.
Bacakan kalimat ayat Malaikat Maut 1 kali, tiupkan ke ubun-ubunnya.
Usapkan tangan kanan dari ubun-ubun ke bagian tubuh yang sakit.
Lakukan ini selama 40 hari (1 kali per hari).
Untuk sakaratul maut, bacakan surah Yasin dan tahlil agar ruh dimudahkan keluar.
Ini semua juga diajarkan oleh Malaikat Maut dalam pengalaman saya.
Asal Mula Nama Malaikat Maut
Nama awalnya berasal dari huruf hijaiyah KHA dan QAF. Setiap malaikat penjaga dan pengawas manusia bermula dari huruf ini. Namun, KHA dan QAF belum bermakna penuh sebelum digabungkan dalam kalimat lengkap.
Seperti contoh: huruf “BA” menjadi makna penuh dalam “Bismillah”.
Dengan demikian, zikir “KHA QAF” belum cukup untuk mengaktifkan energi malaikat. Namun, saya akan membukakan nama semula jadi Malaikat Izroil, sekaligus ayat yang digunakan untuk mencabut ruh.
APLIKASI ILMU 40 RUH MALAIKAT MAUT
1. Pengobatan
Baca ayat 40 kali
Sebut nama asli Malaikat Izroil
Tiupkan ke ubun-ubun orang yang sakit
2. Menarik Ilmu Leluhur
Baca ayat 40 kali
Sebut nama pemilik ilmu & jenis ilmunya
Usapkan tangan kanan ke ubun-ubun sendiri
3. Melumpuhkan Tenaga Lawan
Sebut nama Malaikat Maut (tanpa ayat)
Usapkan tangan ke ubun-ubun sendiri
Arahkan ke titik tubuh lawan
4. Mencabut Benda Pusaka
Baca ayat pencabut 40 kali
Seru nama asli Malaikat Izroil
Basuh ubun-ubun dengan air kelapa
Hantam titik lokasi pusaka dengan tangan kanan
---
Penutup
Ilmu ini saya bagikan bukan untuk kesombongan, tapi sebagai amanah dari pengalaman saya yang sungguh menakutkan dan penuh pelajaran. Jika benar berguru kepada Malaikat Izroil, seseorang tidak akan takut kepada apa pun selain Allah.
Ilmu ini hanya saya ijazahkan kepada mereka yang benar-benar serius dan memenuhi adab berguru. Mohon maaf jika ada kata yang kurang berkenan. Semoga ilmu ini membawa manfaat dan menjadi perenungan kita bersama.
Wallahu a'lam bishawab.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
No comments:
Post a Comment