KHODAM
Definisi tentang Khodam
Khodam Jin Dan Khodam Malaikat
Yang dimaksud khodam dalam uraian ini adalah penjaga yang didatangkan
dari dunia ghaib untuk manusia, bukan untuk benda bertuah. Didatangkan
dari rahasia urusan Ilahiyah yang terkadang banyak diminati oleh
sebagian kalangan ahli mujahadah dan riyadlah tetapi dengan cara yang
kurang benar. Para ahli mujahadah itu sengaja berburu khodam dengan
bersungguh-sungguh. Mereka melakukan wirid-wirid khusus, bahkan datang
ke tempat-tempat yang terpencil. Di kuburan-kuburan tua yang angker,
di dalam gua, atau di tengah hutan. Ternyata keberadaan khodam
tersebut memang ada, mereka disebutkan di dalam al-Qur'an al-Karim.
Diantara mereka ada yang datang dari golongan Jin dan ada juga dari
Malaikat, namun barangkali pengertiannya yang berbeda. Karena khodam
yang dinyatakan dalam Al- Qur'an itu bukan berupa kelebihan atau
linuwih yang terbit dari basyariah manusia yang disebut"kesaktian",
melainkan berupa sistem penjagaan dan perlindungan yang diperuntukkan
bagi orang-orang yang beriman dan beramal shaleh sebagai buah ibadah
yang mereka lakukan.
Sistem perlindungan tersebut dibangun oleh rahasia urusan Allah s.w.t
yang disebut"walayah", dengan itu supaya fitrah orang beriman tersebut
tetap terjaga dalam kondisi sebaik-baik ciptaan. Allah s.w.t
menyatakan keberadaan khodam-khodam tersebut dengan firman-Nya:
ﻟَﻪُﻣُﻌَﻘِّﺒَﺎﺕٌﻣِﻦْﺑَﻴْﻦِﻳَﺪَﻳْﻪِﻭَﻣِﻦْﺧَﻠْﻔِﻪِﻳَﺤْﻔَﻈُﻮﻧَﻪُﻣِﻦْﺃَﻣْﺮِﺍﻟﻠَّﻪِﺇِﻥَّﺍﻟﻠَّﻪَﻟَﺎ
ﻳُﻐَﻴِّﺮُﻣَﺎ ﺑِﻘَﻮْﻡٍﺣَﺘَّﻰ ﻳُﻐَﻴِّﺮُﻭﺍ ﻣَﺎ ﺑِﺄَﻧْﻔُﺴِﻬِﻢْ"Bagi
manusia ada penjaga-penjaga yang selalu mengikutinya, di muka dan di
belakangnya, menjaga manusia dari apa yang sudah ditetapkan Allah
baginya. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum, sehingga
mereka merubahnya sendiri". (QS. ar-Ra'd; 13/11)
Lebih jelas dan detail adalah sabda Baginda Nabi s.a.w dalam sebuah
hadits shahihnya: ﺣَﺪِﻳﺚُﺃَﺑِﻲ ﻫُﺮَﻳْﺮَﺓَﺭَﺿِﻲَﺍﻟﻠَّﻪُﻋَﻨْﻪُﻗَﺎﻝَ:
ﻗَﺎﻝَﺭَﺳُﻮﻝُﺍﻟﻠَّﻪِﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُﻋَﻠَﻴْﻪِﻭَﺳَﻠَّﻢَﺇِﻥَّﺍﻟﻠَّﻪَﺇِﺫَﺍ
ﺃَﺣَﺐَّﻋَﺒْﺪًﺍ ﺩَﻋَﺎ ﺟِﺒْﺮِﻳﻞَﻓَﻘَﺎﻝَﺇِﻧِّﻲ ﺃُﺣِﺐُّﻓُﻠَﺎﻧًﺎ
ﻓَﺄَﺣِﺒَّﻪُﻗَﺎﻝَﻓَﻴُﺤِﺒُّﻪُﺟِﺒْﺮِﻳﻞُﺛُﻢَّﻳُﻨَﺎﺩِﻱ ﻓِﻲ
ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﺀِﻓَﻴَﻘُﻮﻝُﺇِﻥَّﺍﻟﻠَّﻪَﻳُﺤِﺐُّﻓُﻠَﺎﻧًﺎ
ﻓَﺄَﺣِﺒُّﻮﻩُﻓَﻴُﺤِﺒُّﻪُﺃَﻫْﻞُﺍﻟﺴَّﻤَﺎﺀِﻗَﺎﻝَﺛُﻢَّﻳُﻮﺿَﻊُﻟَﻪُﺍﻟْﻘَﺒُﻮﻝُﻓِﻲ
ﺍﻟْﺄَﺭْﺽِﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ ﻭ ﻣﺴﻠﻢ *"Hadits Abi Hurairah r.a berkata:
Rasulullah s.a.w bersabda:"Sesungguhnya Allah apabila mencintai
seorang hamba, memanggil malaikat Jibril dan berfirman :"Sungguh Aku
mencintai seseorang ini maka cintailah ia". Nabi s.a.w bersabda:"Maka
Jibril mencintainya". Kemudian malaikat Jibril memanggil- manggil di
langit dan mengatakan:"Sungguh Allah telah mencintai seseorang ini
maka cintailah ia, maka penduduk langit mencintai kepadanya.
Kemudian
baginda Nabi bersabda:"Maka kemudian seseorang tadi ditempatkan di
bumi di dalam kedudukan dapat diterima oleh orang banyak". (HR Bukhori
dan Muslim ) Dan juga sabdanya: ﺣَﺪِﻳﺚُﺃَﺑِﻲ
ﻫُﺮَﻳْﺮَﺓَﺭَﺿِﻲَﺍﻟﻠَّﻪُﻋَﻨْﻪُ: ﺃَﻥَّﺭَﺳُﻮﻝَﺍﻟﻠَّﻪِﺻَﻠَّﻰ
ﺍﻟﻠَّﻪُﻋَﻠَﻴْﻪِﻭَﺳَﻠَّﻢَﻗَﺎﻝَﻳَﺘَﻌَﺎﻗَﺒُﻮﻥَﻓِﻴﻜُﻢْﻣَﻠَﺎﺋِﻜَﺔٌﺑِﺎﻟﻠَّﻴْﻞِﻭَﻣَﻠَﺎﺋِﻜَﺔٌﺑِﺎﻟﻨَّﻬَﺎﺭِﻭَﻳَﺠْﺘَﻤِﻌُﻮﻥَﻓِﻲ
ﺻَﻠَﺎﺓِﺍﻟْﻔَﺠْﺮِﻭَﺻَﻠَﺎﺓِﺍﻟْﻌَﺼْﺮِﺛُﻢَّﻳَﻌْﺮُﺝُﺍﻟَّﺬِﻳﻦَﺑَﺎﺗُﻮﺍ
ﻓِﻴﻜُﻢْﻓَﻴَﺴْﺄَﻟُﻬُﻢْﺭَﺑُّﻬُﻢْﻭَﻫُﻮَﺃَﻋْﻠَﻢُﺑِﻬِﻢْﻛَﻴْﻒَﺗَﺮَﻛْﺘُﻢْﻋِﺒَﺎﺩِﻱ
ﻓَﻴَﻘُﻮﻟُﻮﻥَﺗَﺮَﻛْﻨَﺎﻫُﻢْﻭَﻫُﻢْﻳُﺼَﻠُّﻮﻥَﻭَﺃَﺗَﻴْﻨَﺎﻫُﻢْﻭَﻫُﻢْﻳُﺼَﻠُّﻮﻥَ"Hadits
Abi Hurairah r.a Sesungguhnya Rasulullah s.w.t bersabda:"Mengikuti
bersama kalian, malaikat penjaga malam dan malaikat penjaga siang dan
mereka berkumpul di waktu shalat fajar dan shalat ashar kemudian
mereka yang bermalam dengan kalian naik (ke langit), Tuhannya bertanya
kepada mereka padahal sesungguhnya Dia lebih mengetahui keadaan
mereka: di dalam keadaan apa hambaku engkau tinggalkan?, mereka
menjawab: mereka kami tinggalkan sedang dalam keadaan shalat dan
mereka kami datangi sedang dalam keadaan shalat". (HR Buhori dan
Muslim) Setiap yang mencintai pasti menyayangi. Sang Pecinta, diminta
ataupun tidak pasti akan menjaga dan melindungi orang yang disayangi.
Manusia, walaupun tanpa susah-susah mencari khodam, ternyata sudah
mempunyai khodam-khodam, bahkan sejak dilahirkan ibunya. Khodam-khodam
itu ada yang golongan malaikat dan ada yang golongan Jin Diantara
mereka bernama malaikat Hafadhoh (penjaga), yang dijadikan tentara-
tentara yang tidak dapat dilihat manusia. Konon menurut sebuah riwayat
jumlah mereka 180 malaikat. Mereka menjaga manusia secara bergiliran
di waktu ashar dan subuh, hal itu bertujuan untuk menjaga apa yang
sudah ditetapkan Allah s.w.t bagi manusia yang dijaganya. Itulah
sistem penjagaan yang diberikan Allah s.w.t kepada manusia yang
sejatinya akan diberikan seumur hidup, yaitu selama fitrah manusia
belum berubah. Namun karena fitrah itu terlebih dahulu dirubah sendiri
oleh manusia, hingga tercemar oleh kehendak hawa nafsu dan kekeruhan
akal pikiran, akibat dari itu, matahati yang semula cemerlang menjadi
tertutup oleh hijab dosa-dosa dan hijab-hijab karakter tidak terpuji,
sehingga sistem penjagaan itu menjadi berubah.
KHODAM JIN DAN KHODAM
MALAIKAT'Setan', menurut istilah bahasa Arab berasal dari kata
syathona yang berarti ba'uda atau jauh. Jadi yang
dimaksud'setan'adalah makhluk yang jauh dari kebaikan. Oleh karena
hati terlebih dahulu jauh dari kebaikan, maka selanjutnya cenderung
mengajak orang lain menjauhi kebaikan. Apabila setan itu dari golongan
Jin, berarti setan Jin, dan apabila dari golongan manusia, berarti
setan manusia. Manusia bisa menjadi setan manusia, apabila setan Jin
telah menguasai hatinya sehingga perangainya menjelma menjadi perangai
setan. Rasulullah s.a.w menggambarkan potensi tersebut dan sekaligus
memberikan peringatan kepada manusia melalui sabdanya:
ﻟَﻮْﻻَﺃَﻥَّﺍﻟﺸَّﻴَﺎﻃِﻴْﻦَﻳَﺤُﻮْﻣُﻮْﻥَﻋَﻠَﻰ ﻗُﻠُﻮْﺏِﺑَﻨِﻰ
ﺁَﺩَﻡَﻟَﻨَﻈَﺮُﻭْﺍ ﺍِﻟَﻰ ﻣَﻠَﻜُﻮْﺕِﺍﻟﺴَّﻤَﺎﻭَﺍﺕِ"Kalau sekiranya setan
tidak meliputi hati anak Adam, pasti dia akan melihat alam kerajaan
langit". Di dalam hadits lain Rasulullah s.a.w bersabda:
ﺇِﻥَّﺍﻟﺸَّﻴْﻄَﺎﻥَﻟَﻴَﺠْﺮِﻯ ﻣِﻦِﺍﺑْﻦِﺁَﺩَﻡَﻣَﺠْﺮَﻯ ﺍﻟﺪَّﻡِﻓَﻀَﻴِّﻘُﻮْﺍ
ﻣَﺠَﺎِﺭﻳَﻪُ.ِﻉْﻮُﺠْﻟﺎﺑِ"Sesungguhnya setan masuk (mengalir) ke dalam
tubuh anak Adam mengikuti aliran darahnya, maka sempitkanlah jalan
masuknya dengan puasa". Setan jin menguasai manusia dengan cara
mengendarai nafsu syahwatnya. Sedangkan urat darah dijadikan jalan
untuk masuk dalam hati, hal itu bertujuan supaya dari hati itu setan
dapat mengendalikan hidup manusia. Supaya manusia terhindar dari tipu
daya setan, maka manusia harus mampu menjaga dan mengendalikan nafsu
syahwatnya, padahal manusia dilarang membunuh nafsu syahwat itu,
karena dengan nafsu syahwat manusia tumbuh dan hidup sehat,
mengembangkan keturunan, bahkan menolong untuk menjalankan ibadah.
Dengan melaksanakan ibadah puasa secara teratur dan istiqomah, di
samping dapat menyempitkan jalan masuk setan dalam tubuh manusia, juga
manusia dapat menguasai nafsu syahwatnya sendiri, sehingga manusia
dapat terjaga dari tipudaya setan. Itulah hakekat mujahadah. Jadi
mujahadah adalah perwujudan pelaksanaan pengabdian seorang hamba
kepada Tuhannya secara keseluruhan, baik dengan puasa, shalat maupun
dzikir. Mujahadah itu merupakan sarana yang sangat efektif bagi
manusia untuk mengendalikan nafsu syahwat dan sekaligus untuk menolak
setan. Allah s.w.t berfirman: ﺇِﻥَّﺍﻟَّﺬِﻳﻦَﺍﺗَّﻘَﻮْﺍ ﺇِﺫَﺍ
ﻣَﺴَّﻬُﻢْﻃَﺎﺋِﻒٌﻣِﻦَﺍﻟﺸَّﻴْﻄَﺎﻥِﺗَﺬَﻛَّﺮُﻭﺍ ﻓَﺈِﺫَﺍ
ﻫُﻢْﻣُﺒْﺼِﺮُﻭﻥَ"Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa, bila mereka
ditimpa was-was dari setan, mereka berdzikir kepada Allah, maka ketika
itu juga mereka melihat". (QS.al- A'raaf.7/201) Firman Allah s.w.t di
atas, yang dimaksud dengan lafad"Tadzakkaruu"ialah, melaksanakan
dzikir dan wirid-wirid yang sudah diistiqamahkan, sedangkan yang
dimaksud"Mubshiruun", adalah melihat.
Maka itu berarti, ketika
hijab-hijab hati manusia sudah dihapuskan sebagai buah dzikir yang
dijalani, maka sorot matahati manusia menjadi tajam dan tembus
pandang. Jadi, berdzikir kepada Allah s.w.t yang dilaksanakan dengan
dasar Takwa kepada-Nya, di samping dapat menolak setan, juga bisa
menjadikan hati seorang hamba cemerlang, karena hati itu telah
dipenuhi Nur ma'rifatullah. Selanjutnya, ketika manusia telah berhasil
menolak setan Jin, maka khodamnya yang asalnya setan Jin akan kembali
berganti menjadi golongan malaikat. ﺇِﻥَّﺍﻟَّﺬِﻳﻦَﻗَﺎﻟُﻮﺍ ﺭَﺑُّﻨَﺎ
ﺍﻟﻠَّﻪُﺛُﻢَّﺍﺳْﺘَﻘَﺎﻣُﻮﺍ ﺗَﺘَﻨَﺰَّﻝُﻋَﻠَﻴْﻬِﻢُﺍﻟْﻤَﻠَﺎﺋِﻜَﺔُﺃَﻟَّﺎ
ﺗَﺨَﺎﻓُﻮﺍ ﻭَﻟَﺎ ﺗَﺤْﺰَﻧُﻮﺍ ﻭَﺃَﺑْﺸِﺮُﻭﺍ ﺑِﺎﻟْﺠَﻨَّﺔِﺍﻟَّﺘِﻲ
ﻛُﻨْﺘُﻢْﺗُﻮﻋَﺪُﻭﻥَ(30)ﻧَﺤْﻦُﺃَﻭْﻟِﻴَﺎﺅُﻛُﻢْﻓِﻲ ﺍﻟْﺤَﻴَﺎﺓِﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ
ﻭَﻓِﻲ ﺍﻟْﺂﺧِﺮَﺓِﻭَﻟَﻜُﻢْﻓِﻴﻬَﺎ ﻣَﺎ ﺗَﺸْﺘَﻬِﻲ
ﺃَﻧْﻔُﺴُﻜُﻢْﻭَﻟَﻜُﻢْﻓِﻴﻬَﺎ ﻣَﺎ ﺗَﺪَّﻋُﻮﻥَ"Sesungguhnya orang-orang
yang mengatakan:"Tuhan kami ialah Allah"kemudian mereka meneguhkan
pendirian mereka, maka malaikat-malaikat akan turun kepada mereka
(dengan mengatakan)"Janganlah kamu merasa takut janganlah kamu merasa
sedih dan bergembiralah kamu dengan memperoleh surga yang telah
dijanjikan Allah kepadamu"(30)Kamilah pelindung- pelindungmu di dalam
kehidupan di dunia maupun di akherat". (QS. Fushilat; 41/30-31) Firman
Allah s.w.t di atas yang artinya:"Kami adalah pelindung-pelindungmu di
dalam kehidupan di dunia maupun di akherat", itu menunjukkan bahwa
malaikat- malaikat yang diturunkan Allah s.w.t kepada orang yang
istiqamah tersebut adalah untuk dijadikan khodam- khodam baginya.
Walhasil, bagi pengembara-pengembara di jalan Allah, kalau
pengembaraan yang dilakukan benar dan pas jalannya, maka mereka akan
mendapatkan khodam- khodam malaikat. Seandainya orang yang mempunyai
khodam Malaikat itu disebut wali, maka mereka adalah waliyullah.
Adapun pengembara yang pas dengan jalan yang kedua, yaitu jalan hawa
nafsunya, maka mereka akan mendapatkan khodam Jin. Apabila khodam jin
itu ternyata setan maka pengembara itu dinamakan walinya setan. Jadi
Wali itu ada dua (1) Auliyaaur-Rohmaan (Wali- walinya Allah), dan (2)
Auliyaausy-Syayaathiin (Walinya setan). Allah s.w.t menegaskan dengan
firman-Nya: ﺍﻟﻠَّﻪُﻭَﻟِﻲُّﺍﻟَّﺬِﻳﻦَﺀَﺍﻣَﻨُﻮﺍ
ﻳُﺨْﺮِﺟُﻬُﻢْﻣِﻦَﺍﻟﻈُّﻠُﻤَﺎﺕِﺇِﻟَﻰ ﺍﻟﻨُّﻮﺭِﻭَﺍﻟَّﺬِﻳﻦَﻛَﻔَﺮُﻭﺍ
ﺃَﻭْﻟِﻴَﺎﺅُﻫُﻢُﺍﻟﻄَّﺎﻏُﻮﺕُﻳُﺨْﺮِﺟُﻮﻧَﻬُﻢْﻣِﻦَﺍﻟﻨُّﻮﺭِﺇِﻟَﻰ
ﺍﻟﻈُّﻠُﻤَﺎﺕِﺃُﻭﻟَﺌِﻚَﺃَﺻْﺤَﺎﺏُﺍﻟﻨَّﺎﺭِﻫُﻢْﻓِﻴﻬَﺎ ﺧَﺎﻟِﺪُﻭﻥَ"Dan
orang-orang yang tidak percaya, Wali-walinya adalah setan yang
mengeluarkan dari Nur kepada kegelapan. Mereka itu adalah penghuni
neraka, mereka kekal di dalamnya". (QS.al-Baqoroh.2/257) Dan juga
firman-Nya: ﺇِﻧَّﺎ ﺟَﻌَﻠْﻨَﺎ ﺍﻟﺸَّﻴَﺎﻃِﻴﻦَﺃَﻭْﻟِﻴَﺎﺀَﻟِﻠَّﺬِﻳﻦَﻟَﺎ
ﻳُﺆْﻣِﻨُﻮﻥَ"Sesungguhnya kami telah menjadikan setan-setan sebagai
Wali-wali bagi orang yang tidak percaya". (QS. Al- A'raaf; 7/27)
Seorang pengembara di jalan Allah, baik dengan dzikir maupun wirid,
mujahadah maupun riyadlah, kadang- kadang dengan melaksanakan
wirid-wirid khusus di tempat yang khusus pula, perbuatan itu mereka
lakukan sekaligus dengan tujuan untuk berburu khodam-khodam yang
diingini. Khodam-khodam tersebut dicari dari rahasia ayat-ayat yang
dibaca. Semisal mereka membaca ayat kursi sebanyak seratus ribu dalam
sehari semalam, dengan ritual tersebut mereka berharap mendapatkan
khodamnya ayat kursi. Sebagai pemburu khodam, mereka juga
kadang-kadang mendatangi tempat-tempat yang terpencil, di kuburan-
kuburan yang dikeramatkan, di dalam gua di tengah hutan belantara.
Mereka mengira khodam itu bisa diburu di tempat-tempat seperti itu.
Kalau dengan itu ternyata mereka mendapatkan khodam yang diingini,
maka boleh jadi mereka justru terkena tipudaya setan Jin. Artinya,
bukan Jin dan bukan Malaikat yang telah menjadi khodam mereka, akan
tetapi sebaliknya, tanpa disadari sesungguhnya mereka sendiri yang
menjadi khodam Jin yang sudah didapatkan itu. Akibat dari itu, bukan
manusia yang dilayani Jin, tapi merekalah yang akan menjadi pelayan
Jin dengan selalu setia memberikan sesaji kepadanya. Sesaji-sesaji itu
diberikan sesuai yang dikehendaki oleh khodam Jin tersebut. Memberi
makan kepadanya, dengan kembang telon atau membakar kemenyan serta apa
saja sesuai yang diminta oleh khodam- khodam tersebut, bahkan dengan
melarungkan sesajen di tengah laut dan memberikan tumbal. Mengapa hal
tersebut harus dilakukan, karena apabila itu tidak dilaksanakan, maka
khodam Jin itu akan pergi dan tidak mau membantunya lagi. Apabila
perbuatan seperti itu dilakukan, berarti saat itu manusia telah
berbuat syirik kepada Allah s.w.t. Kita berlindung kepada Allah s.w.t
dari godaan setan yang terkutuk. Memang yang dimaksud khodam
adalah"rahasia bacaan"dari wirid-wirid yang didawamkan manusia. Namun,
apabila dengan wirid-wirid itu kemudian manusia mendapatkan khodam,
maka khodam tersebut hanya didatangkan sebagai anugerah Allah s.w.t
dengan proses yang diatur oleh-Nya. Khodam itu didatangkan dengan
izin-Nya, sebagai buah ibadah yang ikhlas semata-mata karena
pengabdian kepada-Nya, bukan dihasilkan karena sengaja diusahakan
untuk mendapatkan khodam. Apabila khodam-khodam itu diburu, kemudian
orang mendapatkan, yang pasti khodam itu bukan datang dari sumber yang
diridlai Allah s.w.t, walaupun datang dengan izin-Nya pula. Sebab,
tanda-tanda sesuatu yang datangnya dari ridho Allah, di samping datang
dari arah yang tidak disangka-sangka, bentuk dan kondisi pemberian itu
juga tidak seperti yang diperkiraan oleh manusia. Demikianlah yang
dinyatakan Allah s.w.t:
ﻭَﻣَﻦْﻳَﺘَّﻖِﺍﻟﻠَّﻪَﻳَﺠْﻌَﻞْﻟَﻪُﻣَﺨْﺮَﺟًﺎ(2)ﻭَﻳَﺮْﺯُﻗْﻪُﻣِﻦْﺣَﻴْﺚُﻟَﺎ
ﻳَﺤْﺘَﺴِﺐُ"Dan barangsiapa bertakwa kepada Allah. Allah akan
menjadikan jalan keluar baginya (untuk menyelesaikan urusannya) (2)
Dan memberikan rizki kepadanya dari arah yang tidak terduga". (QS.
ath-Tholaq; 65/2-3) Khodam-khodam tersebut didatangkan Allah s.w.t
sesuai yang dikehendaki-Nya, dalam bentuk dan keadaan yang
dikehendaki-Nya pula, bukan mengikuti kehendak hamba-Nya. Bahkan juga
tidak dengan sebab apa-apa, tidak sebab ibadah dan mujahadah yang
dijalani seorang hamba, tetapi semata sebab kehendakNya. Hanya saja,
ketika Allah sudah menyatakan janji maka Dia tidak akan mengingkari
janji-janji-Nya.
Ilmu Khodam
Ilmu khodam
Khodam adalah merupakan manifestasi energi pintar yang terlahir dari
sebuah doa, mantra dan tatalaku ritual spiritual tertentu yang
mengandung tingkatan konsentrasi yang tinggi kepada sang pencipta alam
dibarengi doa doa atau cita–cita agar terkabulnya suatu maksud dan
tujuan.
khodam adalah bahasa arab yang memiliki arti yaitu pembantu. ( khodam
= pembantu wanita. khadam = pembantu pria ).
Kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh orang yang melakukan olah batin
seperti puasa, bertapa, semedi, membaca mantra atau wirid amalan
tertentu sebetulnya adalah dari Khodam. Disadari ataupun tidak, setiap
olah batin yang dilakukan manusia selalu menimbulkan energi-energi
yang memiliki kesadaran/kecerdasan sendiri. Inilah peran dari khodam.
Mereka diciptakan Tuhan sebagai perantara yang membawa kekuatan
supranatural bagi orang-orang yang dikehendaki.Sebagian orang
beranggapan bahwa memiliki khodam (atau ilmu spiritual yang ada
khodamnya) adalah sebuah kesyirikan atau dosa besar. Bagi kami,
pendapat ini adalah pendapat yang"membabi buta"karena pengertian
khodam sangat luas. Sedangkan khodam sendiri terdiri dari berbagai
jenis yang tidak mampu disamakan. Berikut ini pembahasan panjang
mengenai khodam. Selamat membaca….
Istilah"khodam"berasal dari bahasa arab yang berarti pembantu, penjaga
atau pengawal yang selalu mengikuti. Dalam bahasa arab pembantu rumah
tangga, sopir, tukang kebun dan satpam juga mampu disebut sebagai
khodam. Namun dalam konteks ilmu spiritual, istilah"khodam"digunakan
khusus untuk menyebut makhluk gaib yang mengikuti pemilik ilmu
spiritual atau yang mendiami suatu benda pusaka. Dalam konsep
spiritual jawa, khodam disebut sebagai"prewangan"yang artinya adalah
orang yang membantu.
Khodam dalam konsep mistik islam dan jawa diyakini sebagai"jiwa"suatu
ilmu. Khodam memberi energi pada pemilik ilmu sehingga mampu melakukan
hal-hal diluar kewajaran. Tentu saja ada khodam yang minta imbalan ada
pula yang"gratis"karena khodam ini datang karena kehendak Allah,
bukan"dipaksakan"oleh manusia. Yang dimaksud"dipaksakan"adalah khodam
ini datang karena seseorang melakukan ritual pemanggilan yang
ditujukan untuk meminta tolong kepada khodam dari golongan jin.
Mengenai siapakah sebernarnya khodam, para spiritualist berpendapat
berbeda-beda. Kelompok pertama mengatakan khodam adalah jenis makhluk
tertentu yang khusus diciptakan Tuhan sebagai"pembawa"kekuatan bagi
para pemilik ilmu dan benda pusaka. Kelompok ini tidak punya dalil
yang kuat untuk mendukung pendapatnya, jadi pendapat ini boleh kita
abaikan.
Kelompok kedua berpendapat bahwa khodam hanyalah sebutan atau julukan
bagi Jin, Qorin dan Malaikat yang membantu manusia. Seperti
istilah"setan"yang sebetulnya bukanlah jenis mahluk, melainkan hanya
julukan bagi jin atau manusia yang suka berbuat kejahatan. Dalam kitab
Al-Quran pun diterangkan bahwa Tuhan hanya menciptakan hambanya yang
berakal dalam tiga bentuk saja, yaitu: Malaikat, Manusia dan Jin.
Ustadz Firman sendiri lebih meyakini pendapat kedua ini.
Mengapa Khodam membantu manusia?
Karena khodam terdiri dari tiga jenis makhluk yaitu Jin, Qorin dan
Malaikat, maka alasan mereka bersedia membantu manusia juga
berbeda-beda. OK. agar Anda lebih paham, kami jelaskan satu per satu
dibawah ini:
1. Khodam Jin
Pelu Anda ketahui bahwa kehidupan sosial jin sama seperti manusia.
Mereka terdiri dari bermacam-macam ras dan kelompok yang sangat
kompleks. Setiap jin punya sifat dan kebutuhan yang berbeda-beda
seperti pada manusia. Begitu pula dalam dalam membantu manusia, mereka
punya alasan yang berbeda-beda. Namun secara garis besar, ada 5 alasan
mengapa jin mau membantu manusia.
#Inginmenyesatkan manusia. Kelompok jin ini adalah tentara ilbis yang
ditugaskan untuk membantu para tukang sihir dan penganut ilmu hitam.
Orang yang ingin memiliki khodam jenis ini harus melakukan perbuatan
atau ritual yang melanggar aturan Tuhan. Misalnya untuk medapatkan
ilmu sihir mereka harus menyediakan sesaji, makan darah, membunuh,
melakukan dosa besar dan sebagainya. Jin jenis ini sangat senang jika
manusia yang didampinginya jauh dari agama.
Bukan hanya penganut ilmu hitam saja yang dibantu oleh jin tentara
iblis ini. Para penganut thariqoh (orang yang menapaki jalan spiritual
menuju Tuhan) dan orang soleh yang kurang waspada pun disesatkan oleh
jin golongan ini. Awalnya jin mengaku sebagai guru spiritual yang
sudah meninggal atau malaikat yang akan membimbingnya dan membantu
segala usahanya. Seketika seorang ahli thariqoh pun memiliki
banyak"kesaktian". Namun perlahan-lahan jin cerdas ini memperdaya ahli
thariqoh hingga dia melanggar aturan agama.
#Ingin mendapat keuntungan dari manusia. Khodam Jin jenis ini selalu
meminta imbalan dalam bentuk sesaji, persembahan, korban, bahkan ada
yang mengadakan perjanjian, jika sudah sampai waktu yang ditentukan
pemilik ilmu bersedia menjadi budak/pengikut di alam jin. Orang yang
menjadi budak jin, meniggalkan jasadnya, kemudian jiwanya dibawa ke
alam jin. Sehingga dia tampak mati bagi orang awam, padahal dia
sebetulnya belum mati. Nanti ketika sudah sampai batas usianya,
malaikat maut baru menjemputnya untuk dihadapkan kepada Tuhan. Oleh
karena itu jangan pernah berniat untuk mendapatkan pesugihan
atau"harta gaib"yang datang tiba-tiba dengan bantuan jin.
Keadaan ini sesuai dengan Al-Quran surah Al-Jin ayat 6, yang
terjemahnya: Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara
manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin,
maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan.
#Karenamencintai manusia. Kadang kami menemui ada jin yang mengikuti
manusia dengan alasan cinta. Cinta yang kami maksud adalah seperti
cinta pria kepada wanita. Umumnya jin yang seperti ini selalu berusaha
membantu manusia yang dicintainya, sekaligus mengganggu. Bentuk
bantuannya mampu berupa kemampuan mengobati, perlindungan dari
kejahatan, kemampuan mengetahui rahasia orang dan sebagainya.
Sedangkan gangguannya biasanya berupa: merasa diikuti seseorang, sulit
mencintai, hubungan cinta selalu gagal, kesurupan/kerasukan dan sering
mimpi bersetubuh. Bahkan kadang ada jin yang datang dalam wujud
manusia untuk menyetubuhi manusia dalam keadaan sadar.
#Persahabatan. Bagi sebagian orang yang memiliki ilmu spiritual
tertentu, bersahabat dengan jin bukanlah hal mustahil. Idealnya
hubungan persahabatan adalah saling membantu dan berbagi. Namun
kenyataannya hubungan persahabatan dengan jin mampu menguntungkan atau
merugikan Anda, bahkan kadang juga menyesatkan Anda. hal ini sama jika
kita bersahaba
Definisi tentang Khodam
Khodam Jin Dan Khodam Malaikat
Yang dimaksud khodam dalam uraian ini adalah penjaga yang didatangkan
dari dunia ghaib untuk manusia, bukan untuk benda bertuah. Didatangkan
dari rahasia urusan Ilahiyah yang terkadang banyak diminati oleh
sebagian kalangan ahli mujahadah dan riyadlah tetapi dengan cara yang
kurang benar. Para ahli mujahadah itu sengaja berburu khodam dengan
bersungguh-sungguh. Mereka melakukan wirid-wirid khusus, bahkan datang
ke tempat-tempat yang terpencil. Di kuburan-kuburan tua yang angker,
di dalam gua, atau di tengah hutan. Ternyata keberadaan khodam
tersebut memang ada, mereka disebutkan di dalam al-Qur'an al-Karim.
Diantara mereka ada yang datang dari golongan Jin dan ada juga dari
Malaikat, namun barangkali pengertiannya yang berbeda. Karena khodam
yang dinyatakan dalam Al- Qur'an itu bukan berupa kelebihan atau
linuwih yang terbit dari basyariah manusia yang disebut"kesaktian",
melainkan berupa sistem penjagaan dan perlindungan yang diperuntukkan
bagi orang-orang yang beriman dan beramal shaleh sebagai buah ibadah
yang mereka lakukan.
Sistem perlindungan tersebut dibangun oleh rahasia urusan Allah s.w.t
yang disebut"walayah", dengan itu supaya fitrah orang beriman tersebut
tetap terjaga dalam kondisi sebaik-baik ciptaan. Allah s.w.t
menyatakan keberadaan khodam-khodam tersebut dengan firman-Nya:
ﻟَﻪُﻣُﻌَﻘِّﺒَﺎﺕٌﻣِﻦْﺑَﻴْﻦِﻳَﺪَﻳْﻪِﻭَﻣِﻦْﺧَﻠْﻔِﻪِﻳَﺤْﻔَﻈُﻮﻧَﻪُﻣِﻦْﺃَﻣْﺮِﺍﻟﻠَّﻪِﺇِﻥَّﺍﻟﻠَّﻪَﻟَﺎ
ﻳُﻐَﻴِّﺮُﻣَﺎ ﺑِﻘَﻮْﻡٍﺣَﺘَّﻰ ﻳُﻐَﻴِّﺮُﻭﺍ ﻣَﺎ ﺑِﺄَﻧْﻔُﺴِﻬِﻢْ"Bagi
manusia ada penjaga-penjaga yang selalu mengikutinya, di muka dan di
belakangnya, menjaga manusia dari apa yang sudah ditetapkan Allah
baginya. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum, sehingga
mereka merubahnya sendiri". (QS. ar-Ra'd; 13/11)
Lebih jelas dan detail adalah sabda Baginda Nabi s.a.w dalam sebuah
hadits shahihnya: ﺣَﺪِﻳﺚُﺃَﺑِﻲ ﻫُﺮَﻳْﺮَﺓَﺭَﺿِﻲَﺍﻟﻠَّﻪُﻋَﻨْﻪُﻗَﺎﻝَ:
ﻗَﺎﻝَﺭَﺳُﻮﻝُﺍﻟﻠَّﻪِﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُﻋَﻠَﻴْﻪِﻭَﺳَﻠَّﻢَﺇِﻥَّﺍﻟﻠَّﻪَﺇِﺫَﺍ
ﺃَﺣَﺐَّﻋَﺒْﺪًﺍ ﺩَﻋَﺎ ﺟِﺒْﺮِﻳﻞَﻓَﻘَﺎﻝَﺇِﻧِّﻲ ﺃُﺣِﺐُّﻓُﻠَﺎﻧًﺎ
ﻓَﺄَﺣِﺒَّﻪُﻗَﺎﻝَﻓَﻴُﺤِﺒُّﻪُﺟِﺒْﺮِﻳﻞُﺛُﻢَّﻳُﻨَﺎﺩِﻱ ﻓِﻲ
ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﺀِﻓَﻴَﻘُﻮﻝُﺇِﻥَّﺍﻟﻠَّﻪَﻳُﺤِﺐُّﻓُﻠَﺎﻧًﺎ
ﻓَﺄَﺣِﺒُّﻮﻩُﻓَﻴُﺤِﺒُّﻪُﺃَﻫْﻞُﺍﻟﺴَّﻤَﺎﺀِﻗَﺎﻝَﺛُﻢَّﻳُﻮﺿَﻊُﻟَﻪُﺍﻟْﻘَﺒُﻮﻝُﻓِﻲ
ﺍﻟْﺄَﺭْﺽِﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ ﻭ ﻣﺴﻠﻢ *"Hadits Abi Hurairah r.a berkata:
Rasulullah s.a.w bersabda:"Sesungguhnya Allah apabila mencintai
seorang hamba, memanggil malaikat Jibril dan berfirman :"Sungguh Aku
mencintai seseorang ini maka cintailah ia". Nabi s.a.w bersabda:"Maka
Jibril mencintainya". Kemudian malaikat Jibril memanggil- manggil di
langit dan mengatakan:"Sungguh Allah telah mencintai seseorang ini
maka cintailah ia, maka penduduk langit mencintai kepadanya.
Kemudian
baginda Nabi bersabda:"Maka kemudian seseorang tadi ditempatkan di
bumi di dalam kedudukan dapat diterima oleh orang banyak". (HR Bukhori
dan Muslim ) Dan juga sabdanya: ﺣَﺪِﻳﺚُﺃَﺑِﻲ
ﻫُﺮَﻳْﺮَﺓَﺭَﺿِﻲَﺍﻟﻠَّﻪُﻋَﻨْﻪُ: ﺃَﻥَّﺭَﺳُﻮﻝَﺍﻟﻠَّﻪِﺻَﻠَّﻰ
ﺍﻟﻠَّﻪُﻋَﻠَﻴْﻪِﻭَﺳَﻠَّﻢَﻗَﺎﻝَﻳَﺘَﻌَﺎﻗَﺒُﻮﻥَﻓِﻴﻜُﻢْﻣَﻠَﺎﺋِﻜَﺔٌﺑِﺎﻟﻠَّﻴْﻞِﻭَﻣَﻠَﺎﺋِﻜَﺔٌﺑِﺎﻟﻨَّﻬَﺎﺭِﻭَﻳَﺠْﺘَﻤِﻌُﻮﻥَﻓِﻲ
ﺻَﻠَﺎﺓِﺍﻟْﻔَﺠْﺮِﻭَﺻَﻠَﺎﺓِﺍﻟْﻌَﺼْﺮِﺛُﻢَّﻳَﻌْﺮُﺝُﺍﻟَّﺬِﻳﻦَﺑَﺎﺗُﻮﺍ
ﻓِﻴﻜُﻢْﻓَﻴَﺴْﺄَﻟُﻬُﻢْﺭَﺑُّﻬُﻢْﻭَﻫُﻮَﺃَﻋْﻠَﻢُﺑِﻬِﻢْﻛَﻴْﻒَﺗَﺮَﻛْﺘُﻢْﻋِﺒَﺎﺩِﻱ
ﻓَﻴَﻘُﻮﻟُﻮﻥَﺗَﺮَﻛْﻨَﺎﻫُﻢْﻭَﻫُﻢْﻳُﺼَﻠُّﻮﻥَﻭَﺃَﺗَﻴْﻨَﺎﻫُﻢْﻭَﻫُﻢْﻳُﺼَﻠُّﻮﻥَ"Hadits
Abi Hurairah r.a Sesungguhnya Rasulullah s.w.t bersabda:"Mengikuti
bersama kalian, malaikat penjaga malam dan malaikat penjaga siang dan
mereka berkumpul di waktu shalat fajar dan shalat ashar kemudian
mereka yang bermalam dengan kalian naik (ke langit), Tuhannya bertanya
kepada mereka padahal sesungguhnya Dia lebih mengetahui keadaan
mereka: di dalam keadaan apa hambaku engkau tinggalkan?, mereka
menjawab: mereka kami tinggalkan sedang dalam keadaan shalat dan
mereka kami datangi sedang dalam keadaan shalat". (HR Buhori dan
Muslim) Setiap yang mencintai pasti menyayangi. Sang Pecinta, diminta
ataupun tidak pasti akan menjaga dan melindungi orang yang disayangi.
Manusia, walaupun tanpa susah-susah mencari khodam, ternyata sudah
mempunyai khodam-khodam, bahkan sejak dilahirkan ibunya. Khodam-khodam
itu ada yang golongan malaikat dan ada yang golongan Jin Diantara
mereka bernama malaikat Hafadhoh (penjaga), yang dijadikan tentara-
tentara yang tidak dapat dilihat manusia. Konon menurut sebuah riwayat
jumlah mereka 180 malaikat. Mereka menjaga manusia secara bergiliran
di waktu ashar dan subuh, hal itu bertujuan untuk menjaga apa yang
sudah ditetapkan Allah s.w.t bagi manusia yang dijaganya. Itulah
sistem penjagaan yang diberikan Allah s.w.t kepada manusia yang
sejatinya akan diberikan seumur hidup, yaitu selama fitrah manusia
belum berubah. Namun karena fitrah itu terlebih dahulu dirubah sendiri
oleh manusia, hingga tercemar oleh kehendak hawa nafsu dan kekeruhan
akal pikiran, akibat dari itu, matahati yang semula cemerlang menjadi
tertutup oleh hijab dosa-dosa dan hijab-hijab karakter tidak terpuji,
sehingga sistem penjagaan itu menjadi berubah.
KHODAM JIN DAN KHODAM
MALAIKAT'Setan', menurut istilah bahasa Arab berasal dari kata
syathona yang berarti ba'uda atau jauh. Jadi yang
dimaksud'setan'adalah makhluk yang jauh dari kebaikan. Oleh karena
hati terlebih dahulu jauh dari kebaikan, maka selanjutnya cenderung
mengajak orang lain menjauhi kebaikan. Apabila setan itu dari golongan
Jin, berarti setan Jin, dan apabila dari golongan manusia, berarti
setan manusia. Manusia bisa menjadi setan manusia, apabila setan Jin
telah menguasai hatinya sehingga perangainya menjelma menjadi perangai
setan. Rasulullah s.a.w menggambarkan potensi tersebut dan sekaligus
memberikan peringatan kepada manusia melalui sabdanya:
ﻟَﻮْﻻَﺃَﻥَّﺍﻟﺸَّﻴَﺎﻃِﻴْﻦَﻳَﺤُﻮْﻣُﻮْﻥَﻋَﻠَﻰ ﻗُﻠُﻮْﺏِﺑَﻨِﻰ
ﺁَﺩَﻡَﻟَﻨَﻈَﺮُﻭْﺍ ﺍِﻟَﻰ ﻣَﻠَﻜُﻮْﺕِﺍﻟﺴَّﻤَﺎﻭَﺍﺕِ"Kalau sekiranya setan
tidak meliputi hati anak Adam, pasti dia akan melihat alam kerajaan
langit". Di dalam hadits lain Rasulullah s.a.w bersabda:
ﺇِﻥَّﺍﻟﺸَّﻴْﻄَﺎﻥَﻟَﻴَﺠْﺮِﻯ ﻣِﻦِﺍﺑْﻦِﺁَﺩَﻡَﻣَﺠْﺮَﻯ ﺍﻟﺪَّﻡِﻓَﻀَﻴِّﻘُﻮْﺍ
ﻣَﺠَﺎِﺭﻳَﻪُ.ِﻉْﻮُﺠْﻟﺎﺑِ"Sesungguhnya setan masuk (mengalir) ke dalam
tubuh anak Adam mengikuti aliran darahnya, maka sempitkanlah jalan
masuknya dengan puasa". Setan jin menguasai manusia dengan cara
mengendarai nafsu syahwatnya. Sedangkan urat darah dijadikan jalan
untuk masuk dalam hati, hal itu bertujuan supaya dari hati itu setan
dapat mengendalikan hidup manusia. Supaya manusia terhindar dari tipu
daya setan, maka manusia harus mampu menjaga dan mengendalikan nafsu
syahwatnya, padahal manusia dilarang membunuh nafsu syahwat itu,
karena dengan nafsu syahwat manusia tumbuh dan hidup sehat,
mengembangkan keturunan, bahkan menolong untuk menjalankan ibadah.
Dengan melaksanakan ibadah puasa secara teratur dan istiqomah, di
samping dapat menyempitkan jalan masuk setan dalam tubuh manusia, juga
manusia dapat menguasai nafsu syahwatnya sendiri, sehingga manusia
dapat terjaga dari tipudaya setan. Itulah hakekat mujahadah. Jadi
mujahadah adalah perwujudan pelaksanaan pengabdian seorang hamba
kepada Tuhannya secara keseluruhan, baik dengan puasa, shalat maupun
dzikir. Mujahadah itu merupakan sarana yang sangat efektif bagi
manusia untuk mengendalikan nafsu syahwat dan sekaligus untuk menolak
setan. Allah s.w.t berfirman: ﺇِﻥَّﺍﻟَّﺬِﻳﻦَﺍﺗَّﻘَﻮْﺍ ﺇِﺫَﺍ
ﻣَﺴَّﻬُﻢْﻃَﺎﺋِﻒٌﻣِﻦَﺍﻟﺸَّﻴْﻄَﺎﻥِﺗَﺬَﻛَّﺮُﻭﺍ ﻓَﺈِﺫَﺍ
ﻫُﻢْﻣُﺒْﺼِﺮُﻭﻥَ"Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa, bila mereka
ditimpa was-was dari setan, mereka berdzikir kepada Allah, maka ketika
itu juga mereka melihat". (QS.al- A'raaf.7/201) Firman Allah s.w.t di
atas, yang dimaksud dengan lafad"Tadzakkaruu"ialah, melaksanakan
dzikir dan wirid-wirid yang sudah diistiqamahkan, sedangkan yang
dimaksud"Mubshiruun", adalah melihat.
Maka itu berarti, ketika
hijab-hijab hati manusia sudah dihapuskan sebagai buah dzikir yang
dijalani, maka sorot matahati manusia menjadi tajam dan tembus
pandang. Jadi, berdzikir kepada Allah s.w.t yang dilaksanakan dengan
dasar Takwa kepada-Nya, di samping dapat menolak setan, juga bisa
menjadikan hati seorang hamba cemerlang, karena hati itu telah
dipenuhi Nur ma'rifatullah. Selanjutnya, ketika manusia telah berhasil
menolak setan Jin, maka khodamnya yang asalnya setan Jin akan kembali
berganti menjadi golongan malaikat. ﺇِﻥَّﺍﻟَّﺬِﻳﻦَﻗَﺎﻟُﻮﺍ ﺭَﺑُّﻨَﺎ
ﺍﻟﻠَّﻪُﺛُﻢَّﺍﺳْﺘَﻘَﺎﻣُﻮﺍ ﺗَﺘَﻨَﺰَّﻝُﻋَﻠَﻴْﻬِﻢُﺍﻟْﻤَﻠَﺎﺋِﻜَﺔُﺃَﻟَّﺎ
ﺗَﺨَﺎﻓُﻮﺍ ﻭَﻟَﺎ ﺗَﺤْﺰَﻧُﻮﺍ ﻭَﺃَﺑْﺸِﺮُﻭﺍ ﺑِﺎﻟْﺠَﻨَّﺔِﺍﻟَّﺘِﻲ
ﻛُﻨْﺘُﻢْﺗُﻮﻋَﺪُﻭﻥَ(30)ﻧَﺤْﻦُﺃَﻭْﻟِﻴَﺎﺅُﻛُﻢْﻓِﻲ ﺍﻟْﺤَﻴَﺎﺓِﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ
ﻭَﻓِﻲ ﺍﻟْﺂﺧِﺮَﺓِﻭَﻟَﻜُﻢْﻓِﻴﻬَﺎ ﻣَﺎ ﺗَﺸْﺘَﻬِﻲ
ﺃَﻧْﻔُﺴُﻜُﻢْﻭَﻟَﻜُﻢْﻓِﻴﻬَﺎ ﻣَﺎ ﺗَﺪَّﻋُﻮﻥَ"Sesungguhnya orang-orang
yang mengatakan:"Tuhan kami ialah Allah"kemudian mereka meneguhkan
pendirian mereka, maka malaikat-malaikat akan turun kepada mereka
(dengan mengatakan)"Janganlah kamu merasa takut janganlah kamu merasa
sedih dan bergembiralah kamu dengan memperoleh surga yang telah
dijanjikan Allah kepadamu"(30)Kamilah pelindung- pelindungmu di dalam
kehidupan di dunia maupun di akherat". (QS. Fushilat; 41/30-31) Firman
Allah s.w.t di atas yang artinya:"Kami adalah pelindung-pelindungmu di
dalam kehidupan di dunia maupun di akherat", itu menunjukkan bahwa
malaikat- malaikat yang diturunkan Allah s.w.t kepada orang yang
istiqamah tersebut adalah untuk dijadikan khodam- khodam baginya.
Walhasil, bagi pengembara-pengembara di jalan Allah, kalau
pengembaraan yang dilakukan benar dan pas jalannya, maka mereka akan
mendapatkan khodam- khodam malaikat. Seandainya orang yang mempunyai
khodam Malaikat itu disebut wali, maka mereka adalah waliyullah.
Adapun pengembara yang pas dengan jalan yang kedua, yaitu jalan hawa
nafsunya, maka mereka akan mendapatkan khodam Jin. Apabila khodam jin
itu ternyata setan maka pengembara itu dinamakan walinya setan. Jadi
Wali itu ada dua (1) Auliyaaur-Rohmaan (Wali- walinya Allah), dan (2)
Auliyaausy-Syayaathiin (Walinya setan). Allah s.w.t menegaskan dengan
firman-Nya: ﺍﻟﻠَّﻪُﻭَﻟِﻲُّﺍﻟَّﺬِﻳﻦَﺀَﺍﻣَﻨُﻮﺍ
ﻳُﺨْﺮِﺟُﻬُﻢْﻣِﻦَﺍﻟﻈُّﻠُﻤَﺎﺕِﺇِﻟَﻰ ﺍﻟﻨُّﻮﺭِﻭَﺍﻟَّﺬِﻳﻦَﻛَﻔَﺮُﻭﺍ
ﺃَﻭْﻟِﻴَﺎﺅُﻫُﻢُﺍﻟﻄَّﺎﻏُﻮﺕُﻳُﺨْﺮِﺟُﻮﻧَﻬُﻢْﻣِﻦَﺍﻟﻨُّﻮﺭِﺇِﻟَﻰ
ﺍﻟﻈُّﻠُﻤَﺎﺕِﺃُﻭﻟَﺌِﻚَﺃَﺻْﺤَﺎﺏُﺍﻟﻨَّﺎﺭِﻫُﻢْﻓِﻴﻬَﺎ ﺧَﺎﻟِﺪُﻭﻥَ"Dan
orang-orang yang tidak percaya, Wali-walinya adalah setan yang
mengeluarkan dari Nur kepada kegelapan. Mereka itu adalah penghuni
neraka, mereka kekal di dalamnya". (QS.al-Baqoroh.2/257) Dan juga
firman-Nya: ﺇِﻧَّﺎ ﺟَﻌَﻠْﻨَﺎ ﺍﻟﺸَّﻴَﺎﻃِﻴﻦَﺃَﻭْﻟِﻴَﺎﺀَﻟِﻠَّﺬِﻳﻦَﻟَﺎ
ﻳُﺆْﻣِﻨُﻮﻥَ"Sesungguhnya kami telah menjadikan setan-setan sebagai
Wali-wali bagi orang yang tidak percaya". (QS. Al- A'raaf; 7/27)
Seorang pengembara di jalan Allah, baik dengan dzikir maupun wirid,
mujahadah maupun riyadlah, kadang- kadang dengan melaksanakan
wirid-wirid khusus di tempat yang khusus pula, perbuatan itu mereka
lakukan sekaligus dengan tujuan untuk berburu khodam-khodam yang
diingini. Khodam-khodam tersebut dicari dari rahasia ayat-ayat yang
dibaca. Semisal mereka membaca ayat kursi sebanyak seratus ribu dalam
sehari semalam, dengan ritual tersebut mereka berharap mendapatkan
khodamnya ayat kursi. Sebagai pemburu khodam, mereka juga
kadang-kadang mendatangi tempat-tempat yang terpencil, di kuburan-
kuburan yang dikeramatkan, di dalam gua di tengah hutan belantara.
Mereka mengira khodam itu bisa diburu di tempat-tempat seperti itu.
Kalau dengan itu ternyata mereka mendapatkan khodam yang diingini,
maka boleh jadi mereka justru terkena tipudaya setan Jin. Artinya,
bukan Jin dan bukan Malaikat yang telah menjadi khodam mereka, akan
tetapi sebaliknya, tanpa disadari sesungguhnya mereka sendiri yang
menjadi khodam Jin yang sudah didapatkan itu. Akibat dari itu, bukan
manusia yang dilayani Jin, tapi merekalah yang akan menjadi pelayan
Jin dengan selalu setia memberikan sesaji kepadanya. Sesaji-sesaji itu
diberikan sesuai yang dikehendaki oleh khodam Jin tersebut. Memberi
makan kepadanya, dengan kembang telon atau membakar kemenyan serta apa
saja sesuai yang diminta oleh khodam- khodam tersebut, bahkan dengan
melarungkan sesajen di tengah laut dan memberikan tumbal. Mengapa hal
tersebut harus dilakukan, karena apabila itu tidak dilaksanakan, maka
khodam Jin itu akan pergi dan tidak mau membantunya lagi. Apabila
perbuatan seperti itu dilakukan, berarti saat itu manusia telah
berbuat syirik kepada Allah s.w.t. Kita berlindung kepada Allah s.w.t
dari godaan setan yang terkutuk. Memang yang dimaksud khodam
adalah"rahasia bacaan"dari wirid-wirid yang didawamkan manusia. Namun,
apabila dengan wirid-wirid itu kemudian manusia mendapatkan khodam,
maka khodam tersebut hanya didatangkan sebagai anugerah Allah s.w.t
dengan proses yang diatur oleh-Nya. Khodam itu didatangkan dengan
izin-Nya, sebagai buah ibadah yang ikhlas semata-mata karena
pengabdian kepada-Nya, bukan dihasilkan karena sengaja diusahakan
untuk mendapatkan khodam. Apabila khodam-khodam itu diburu, kemudian
orang mendapatkan, yang pasti khodam itu bukan datang dari sumber yang
diridlai Allah s.w.t, walaupun datang dengan izin-Nya pula. Sebab,
tanda-tanda sesuatu yang datangnya dari ridho Allah, di samping datang
dari arah yang tidak disangka-sangka, bentuk dan kondisi pemberian itu
juga tidak seperti yang diperkiraan oleh manusia. Demikianlah yang
dinyatakan Allah s.w.t:
ﻭَﻣَﻦْﻳَﺘَّﻖِﺍﻟﻠَّﻪَﻳَﺠْﻌَﻞْﻟَﻪُﻣَﺨْﺮَﺟًﺎ(2)ﻭَﻳَﺮْﺯُﻗْﻪُﻣِﻦْﺣَﻴْﺚُﻟَﺎ
ﻳَﺤْﺘَﺴِﺐُ"Dan barangsiapa bertakwa kepada Allah. Allah akan
menjadikan jalan keluar baginya (untuk menyelesaikan urusannya) (2)
Dan memberikan rizki kepadanya dari arah yang tidak terduga". (QS.
ath-Tholaq; 65/2-3) Khodam-khodam tersebut didatangkan Allah s.w.t
sesuai yang dikehendaki-Nya, dalam bentuk dan keadaan yang
dikehendaki-Nya pula, bukan mengikuti kehendak hamba-Nya. Bahkan juga
tidak dengan sebab apa-apa, tidak sebab ibadah dan mujahadah yang
dijalani seorang hamba, tetapi semata sebab kehendakNya. Hanya saja,
ketika Allah sudah menyatakan janji maka Dia tidak akan mengingkari
janji-janji-Nya.
Ilmu Khodam
Ilmu khodam
Khodam adalah merupakan manifestasi energi pintar yang terlahir dari
sebuah doa, mantra dan tatalaku ritual spiritual tertentu yang
mengandung tingkatan konsentrasi yang tinggi kepada sang pencipta alam
dibarengi doa doa atau cita–cita agar terkabulnya suatu maksud dan
tujuan.
khodam adalah bahasa arab yang memiliki arti yaitu pembantu. ( khodam
= pembantu wanita. khadam = pembantu pria ).
Kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh orang yang melakukan olah batin
seperti puasa, bertapa, semedi, membaca mantra atau wirid amalan
tertentu sebetulnya adalah dari Khodam. Disadari ataupun tidak, setiap
olah batin yang dilakukan manusia selalu menimbulkan energi-energi
yang memiliki kesadaran/kecerdasan sendiri. Inilah peran dari khodam.
Mereka diciptakan Tuhan sebagai perantara yang membawa kekuatan
supranatural bagi orang-orang yang dikehendaki.Sebagian orang
beranggapan bahwa memiliki khodam (atau ilmu spiritual yang ada
khodamnya) adalah sebuah kesyirikan atau dosa besar. Bagi kami,
pendapat ini adalah pendapat yang"membabi buta"karena pengertian
khodam sangat luas. Sedangkan khodam sendiri terdiri dari berbagai
jenis yang tidak mampu disamakan. Berikut ini pembahasan panjang
mengenai khodam. Selamat membaca….
Istilah"khodam"berasal dari bahasa arab yang berarti pembantu, penjaga
atau pengawal yang selalu mengikuti. Dalam bahasa arab pembantu rumah
tangga, sopir, tukang kebun dan satpam juga mampu disebut sebagai
khodam. Namun dalam konteks ilmu spiritual, istilah"khodam"digunakan
khusus untuk menyebut makhluk gaib yang mengikuti pemilik ilmu
spiritual atau yang mendiami suatu benda pusaka. Dalam konsep
spiritual jawa, khodam disebut sebagai"prewangan"yang artinya adalah
orang yang membantu.
Khodam dalam konsep mistik islam dan jawa diyakini sebagai"jiwa"suatu
ilmu. Khodam memberi energi pada pemilik ilmu sehingga mampu melakukan
hal-hal diluar kewajaran. Tentu saja ada khodam yang minta imbalan ada
pula yang"gratis"karena khodam ini datang karena kehendak Allah,
bukan"dipaksakan"oleh manusia. Yang dimaksud"dipaksakan"adalah khodam
ini datang karena seseorang melakukan ritual pemanggilan yang
ditujukan untuk meminta tolong kepada khodam dari golongan jin.
Mengenai siapakah sebernarnya khodam, para spiritualist berpendapat
berbeda-beda. Kelompok pertama mengatakan khodam adalah jenis makhluk
tertentu yang khusus diciptakan Tuhan sebagai"pembawa"kekuatan bagi
para pemilik ilmu dan benda pusaka. Kelompok ini tidak punya dalil
yang kuat untuk mendukung pendapatnya, jadi pendapat ini boleh kita
abaikan.
Kelompok kedua berpendapat bahwa khodam hanyalah sebutan atau julukan
bagi Jin, Qorin dan Malaikat yang membantu manusia. Seperti
istilah"setan"yang sebetulnya bukanlah jenis mahluk, melainkan hanya
julukan bagi jin atau manusia yang suka berbuat kejahatan. Dalam kitab
Al-Quran pun diterangkan bahwa Tuhan hanya menciptakan hambanya yang
berakal dalam tiga bentuk saja, yaitu: Malaikat, Manusia dan Jin.
Ustadz Firman sendiri lebih meyakini pendapat kedua ini.
Mengapa Khodam membantu manusia?
Karena khodam terdiri dari tiga jenis makhluk yaitu Jin, Qorin dan
Malaikat, maka alasan mereka bersedia membantu manusia juga
berbeda-beda. OK. agar Anda lebih paham, kami jelaskan satu per satu
dibawah ini:
1. Khodam Jin
Pelu Anda ketahui bahwa kehidupan sosial jin sama seperti manusia.
Mereka terdiri dari bermacam-macam ras dan kelompok yang sangat
kompleks. Setiap jin punya sifat dan kebutuhan yang berbeda-beda
seperti pada manusia. Begitu pula dalam dalam membantu manusia, mereka
punya alasan yang berbeda-beda. Namun secara garis besar, ada 5 alasan
mengapa jin mau membantu manusia.
#Inginmenyesatkan manusia. Kelompok jin ini adalah tentara ilbis yang
ditugaskan untuk membantu para tukang sihir dan penganut ilmu hitam.
Orang yang ingin memiliki khodam jenis ini harus melakukan perbuatan
atau ritual yang melanggar aturan Tuhan. Misalnya untuk medapatkan
ilmu sihir mereka harus menyediakan sesaji, makan darah, membunuh,
melakukan dosa besar dan sebagainya. Jin jenis ini sangat senang jika
manusia yang didampinginya jauh dari agama.
Bukan hanya penganut ilmu hitam saja yang dibantu oleh jin tentara
iblis ini. Para penganut thariqoh (orang yang menapaki jalan spiritual
menuju Tuhan) dan orang soleh yang kurang waspada pun disesatkan oleh
jin golongan ini. Awalnya jin mengaku sebagai guru spiritual yang
sudah meninggal atau malaikat yang akan membimbingnya dan membantu
segala usahanya. Seketika seorang ahli thariqoh pun memiliki
banyak"kesaktian". Namun perlahan-lahan jin cerdas ini memperdaya ahli
thariqoh hingga dia melanggar aturan agama.
#Ingin mendapat keuntungan dari manusia. Khodam Jin jenis ini selalu
meminta imbalan dalam bentuk sesaji, persembahan, korban, bahkan ada
yang mengadakan perjanjian, jika sudah sampai waktu yang ditentukan
pemilik ilmu bersedia menjadi budak/pengikut di alam jin. Orang yang
menjadi budak jin, meniggalkan jasadnya, kemudian jiwanya dibawa ke
alam jin. Sehingga dia tampak mati bagi orang awam, padahal dia
sebetulnya belum mati. Nanti ketika sudah sampai batas usianya,
malaikat maut baru menjemputnya untuk dihadapkan kepada Tuhan. Oleh
karena itu jangan pernah berniat untuk mendapatkan pesugihan
atau"harta gaib"yang datang tiba-tiba dengan bantuan jin.
Keadaan ini sesuai dengan Al-Quran surah Al-Jin ayat 6, yang
terjemahnya: Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara
manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin,
maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan.
#Karenamencintai manusia. Kadang kami menemui ada jin yang mengikuti
manusia dengan alasan cinta. Cinta yang kami maksud adalah seperti
cinta pria kepada wanita. Umumnya jin yang seperti ini selalu berusaha
membantu manusia yang dicintainya, sekaligus mengganggu. Bentuk
bantuannya mampu berupa kemampuan mengobati, perlindungan dari
kejahatan, kemampuan mengetahui rahasia orang dan sebagainya.
Sedangkan gangguannya biasanya berupa: merasa diikuti seseorang, sulit
mencintai, hubungan cinta selalu gagal, kesurupan/kerasukan dan sering
mimpi bersetubuh. Bahkan kadang ada jin yang datang dalam wujud
manusia untuk menyetubuhi manusia dalam keadaan sadar.
#Persahabatan. Bagi sebagian orang yang memiliki ilmu spiritual
tertentu, bersahabat dengan jin bukanlah hal mustahil. Idealnya
hubungan persahabatan adalah saling membantu dan berbagi. Namun
kenyataannya hubungan persahabatan dengan jin mampu menguntungkan atau
merugikan Anda, bahkan kadang juga menyesatkan Anda. hal ini sama jika
kita bersahaba